PERNYATAAN KLARIFIKASI
Desti Anggraini thp berita fitnah dari tribun
sumsel danmerdeka.com
Assalamu'alaykum warrahmatuLlaahi wabarakatuh
Saya desti anggraini pemilik resmi akun fb
ummusumayyah (Desti devon Anggraini) yg juga merupakan mantan mahasiswi Fkip
paud angkatan 2012 unsri, membuat pernyataan ini secara sadar dan tanpa.tekanan
dari pihak manapun.
Keputusan untuk keluar dari kampus dan belajar
ke pondok AnshoruLlaah ciamis jawa barat bukanlah tanpa alasan semua di mulai
dari banyaknya permasalahan yang timbul sejak saya memutuskan untuk mengaplikasikan
perintah Allaah azza wa jalla pada surat Al-Ahdzab ayat 59
"Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu , dan
anak-anakmu , dan istri orang-orang mukmin hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenali, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allaah Maha pengampun
lagi maha penyayang"
Meskipun terdapat perbedaan pendapat antara
mayoritas jumhur ulama', yang mengatakan penggunaan cadar adalah wajib dan
lainnya mengatakan sunnah. Tetapi saya lebih memilih untuk mengenakannya,
karena saya tidak ingin menjadi penghambat terbukanya pintu syurga bagi kedua
orang tua terutama ayah saya yang sudah tiada, seperti kita ketahui bahwa anak
perempuan dapat menjadi sebab bagi orang tua untuk memasuki pintu syurga
apabila ia mematuhi syariat Allaah. Tetapi dapat juga menjadi sumber fitnah
terbesar apabila dia tidak menjaga izzah dan iffahnya.
Permasalahan-permasalahan yang menghampiri saat
menggunakan cadar datang dari semua pihak, saat di kampus terdengar kabar bahwa
akan adanya pemberhentian dari pihak kampus atau saya harus melepas cadar saya.
Belum lagi pihak yang menakut-nakuti bahwa wanita bercadar itu rentan di culik
intel yang biasanya menjatuhkan vonis tuduhan menyiksa bahkan membunuh tanpa
alasan yang jelas.
Seiring berjalannya waktu saya sering dipanggil
oleh dosen perihal cadar yang saya gunakan mereka mengatakan " apabila
masih ingin berada di kampus kamu harus mengikuti aturan di kampus"
qadaruLlaah mantan kampus saya tercinta berada di bumi Allaah jadi otomatis
seharusnya kita harus mengikuti aturan Allaah. Terlepas dari wajib atau
sunnahnya perintah cadar bagi jumhur ulama' yang jelas saya tidak melanggar
syari'at.
Dari tekanan-tekanan yang saya rasakan kemudian
saya mengambil keputusan untuk berhijrah demi menyelamatkan iman karena saya
juga adalah manusia yang tidak bisa menjamin untuk mempertahankan keimanan saya
apabila berada di lingkungan yang penuh dengan syubhat dalam mempertahankan
syari'at Dien yang haq ini. Kalaupun saya ingin melanjutkan kuliah saya, pada
akhirnya saya juga ingin belajar di pondok dan fokus menempa diri untuk menjadi
muslimah yang taat pada suami. Apabila saya menjadi wanita karir seperti yang
banyak orang harapkan pada saya maka itu bukanlah cita-cita saya , karena
pendidikan anak pada masa golden age merupakan momen-momen yang sangat berharga
yang harus di maksimalkan karena pada usia toersebut perkembangan otak anak
tumbuh sangat pesat apa jadinya ketika masa golden age tersebut anak-anak saya nantinya
ditemani oleh pengasuh atau orang lain sehingga saya tidak bisa mengambil alih
dalam mendidik generasi yang akan siap menyambut kemenangan islam yang sudah di
janjikan.
Kepergian saya ke pondok AnshoruLlaah pada
tanggal 6 agustus 2015 , sekitar pukul 6.30 pagi mendapatkan izin dari orang
bahkan diantar langsung oleh ayah tiri saya. Saat keberangkatan bus saya juga
mengabari ibu saya via telpon dan meminta do'anya , pun setelah sampai di
pondok saya juga memberi kabar kepada ibu saya. Setelah satu minggu saya berada
di pondok ibu saya menelpon saya awalnya beliau hanya menanyakan kabar dan
kegiatan saya di pondok, lalu tiba-tiba dengan nada bicara seperti ketakutan
ibu meminta saya untuk pulang. Sebelumnya pada malam hari sebelum ibu menelpon
saya, salah seorang teman mengirimkan pesan singkat berisikan perintah untuk
saya segera menelpon dosen yang qadaruLlaah saat itu sedang sakit dan semoga
Allaah memeberikan kesembuhan padanya. Dosen saya tersebut menjanjikan untuk
mempermudah urusan PPL saya di kampus seperti menempatkan saya ke TK yang tidak
ada pengajar laki-lakinya. Setelah kejadian tersebuta salag satu pihak keluarga
menghubungi saya via BBM yang memaksa saya untuk pulang dan melanjutkan kuliah serta
menyuruh saya untuk bisa menjadi wanita karir agar dapat menaikkan derajat
keluarga dalam ukuran dunia.
Jelas saja saya menolak, dan beliau langsung
memvonis bahwa saya memiliki ideologi sesat, dan saya telah di hipnotis (dicuci
otak), banyak sekali hujatan beliau yang menyakitkan hati saya, bahkan
mengatakan bahwa saya adalah anak durhaka. Padahal jelas saya disini hanya
ingin menjadi penghafal Al-Qur'an sehingga dapat memberikan hadiah berupa
mahkota kepada kedua orang tua saya kelak di syurga.
Saat itu juga ibu sering menghubungi saya
meminta saya untuk pulang. Beberapa kali saya berusaha untuk menjelaskan kepada
ibu saya untuk tetap tenang dan jangan mudah percaya atas provokasi yang
dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu. Pihak-pihak tersebut terdiri dari
beberapa orang yang bahkan tidak pernah menjalankan shalat wajib 5 waktu, namun
dengan sombongnya dia berbicara soal agama dan memvonis saya mengikuti aliran
sesat.
Komuikasi saya dengan ibu tidak berjalan dengan
lancar. Ibu sendiri seolah tidak ingin mendengarkan penjelasan dari saya. pada
akhirnya saya merasa lelah dan mencoba kembali untuk menghubungi ibu tetapi
telpon saya tidak di angkat dan akhirnya tidak bisa dihubungi lagi, dari situ
saya merasa kecewa dan tidak mengaktifkan HP selama 24 jam, hingga timbulah
berita-berita di media yang seolah opini publik ingin digiring pada pemahaman
saya yang disebut radikal. Terbukti dengan penyebutan "bendera hitam
tulisan arab" terhadap bendera tauhid yang dipajang dikamar kostan saya,
padahal semua muslim juga tau bahwa tulisan itu adalah dua kalimat syahadat
yang mengajak untuk mentauhidkan Allaah dan tidak menyekutukannya dengan
sesuatu apapun.
Ekspresi ibu dalam video yang di share
oleh Tribunnews.comseolah
ada yg sedang menuntun ibu untuk berbicara di hadapan kamera serta terucap
kalimat pernyataan "perekrutan kader-kader ISIS" padahal ibu saya
adalah orang awam dan tidak biasa menggunakan bahasa-bahasa seintelek
itu.
Dan himbauan saya kepada semua pihak yang tidak
mengetahui kebenaran kabar ini tolong jangan ikut memprovokasi publik dengan
menggiring opini dengan hal-hal yang dapat merusak citra agama islam dan
bagian-bagian syari'atnya, salah satunya adalah cadar.
Tadabur Q.S Al-Hujurat:6
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika
seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah
kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan dan
kecerobohan, yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu"
QS At-Taubah:65
"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka,
niscaya mereka akan menjawab " sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan
bermain-main saja. "Katakanlah, 'mengapa kepada Allaah, dan ayat-ayat-Nya
serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok. Tidak.perlu kamu meminta maaf karena
kamu telah kafir setelah beriman". Jika kami memaafkan sebagian dari kamu
(karena telah tobat),niscaya kami akan mengadzab golongan yg lain. Karena
sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (selalu) berbuat dosa.
Sekian pernyataan dari saya yang tak luput dari
kesalahan, saya meminta maaf jika terdapat pernyataan dari saya yang menyakiti
pihak-pihak tertentu karena ini saya lakukan untuk memngklarifikasi fitnah yang
sedang tersebar. JazakumuLlaah khairan kepada semua pihak-pihak yg telah
membantu berupa do'a maupun perbuatan semoga selalu mengikuti jalan yang lurus
.
Wassalamu'alaykum warrahmatuLlaahi wabarakatuh
About Ramsyist
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 comments:
Posting Komentar